Pengertian UPS
UPS (Uninterruptible power supply) iyalah perangkat yang menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, fungsinya untuk memberikan supply daya untuk perangkat elektronik yang terpasang.
UPS sangat penting bagi perusahaan , jasa penyedia telekomunikasi dan jasa penyedia internet karena UPS adalah sebagai penyedia daya listrik yang diperlukan sebagai benteng dari kegagalan daya dan mencegah kerusakan system maupun hardware.
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan listrik.
Jika kualitas listrik kurang, UPS dipastikan akan sering berubah ke operasi on-battery Battery dapat bertahan lama jika beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi operasi on battery.Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik DC yang menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik juga memiliki dampak misalnya dapat mempengaruhi kinerja perangkat komputer, motherboard cepat rusak akibat gangguan hardware , kurangnya performance system dan performance hardware dan gangguan system yang terjadi pada software dapat mengakibatkan operating system corrupt, lost data,dan banyak lagi.
Di dalam UPS terdapat Komponen-komponen antara lain adalah
Baterai,baterai yang digunakan UPS pada umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium Rectifier
penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.
Inverter Berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.
Ups memiliki Fungsi-fungsi seperti :
1. Dapat memberikan energi listrik sementara jika terjadi mati listrik tiba-tiba dari listrik utama
2. Memberikan kita waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
3. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer
4. Melakukan stabilisasi tegangan
5. Melakukan diagnosa dan management sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
UPS di bedakan dari beberapa Jenis, contohnya :
Line-interactive UPS
UPS ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang memiliki fungsi untuk mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.
On-line UPS
Terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah pada UPS ini. Jika bicara soal harga ,harganya lebih mahal dibandingkan dengan UPS lainnya. Jika terjadi gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang diubah menjadi arus AC.
Off-line UPS
Terdapat rectifier dan inverter yang berada dalam satu unit pada UPS ini. Switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter jika dalam keadaan gangguan.
Sumber Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar