Sponsor

Minggu, 09 Oktober 2016

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan Sejarah Singkatnya

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan Sejarah Singkatnya


Kerajaan Hindu Budha di Indonesia sangatlah banyak.Namun yang bisa di identifikasi dan di buktikan keberadaannya melalui peninggalan kerajaan hindu budha di indonesia yang berupa prasasti,Candi,bangunan bersejarah,berita cina maupun kitab kitab kuno hanya berjumlah 14 kerajaan besar.

Sedangkan kerajaan kerajaan kecil yang tersebar di seluruh kepulauan nusantara tidak bisa di teliti atau belum di temukan bukti bukti peninggalan yang membuktikan keberadaan kerajaan hindu budha tersebut di kepulauan nusantara.

Dengan berjalannya waktu dan kecanggihan tehnologi bukan tidak mungkin di masa mendatang akan di temukan kerajaan besar di nusantara pada masa lampau yang menyaingi Sriwijaya dan majapahit.

Berikut adalah daftar kerajaan hindu budha di Indonesia berdasarkan bukti bukti sejarah serta peninggalannya :

1.Kerajaan Kutai abad ke 5 masehi

Bagi anda yang pernah ke kalimantan timur pasti mengetahui sungai yang paling besar di sana yaitu sungai Mahakam.Selain menjadi pusat transportasi dan denyut ekonomi warga Kalimantan ternyata sungai Mahakam menyimpan sejarah kebesaran Kerajaan Kutai yang berdiri pada tahun 500an Masehi di Lembah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Nama kerajaan Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Wujud prasastinya berupa tujuh buah tugu batu besar yang disebut yupa. Ketujuh yupa inilah yang menjadi sumber sejarah kerajaan Kutai. Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batu untuk menambatkan lembu kurban. Huruf yang dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.

Kalian jangan Tanya pad saya huruf pallawa itu seerti apa karena saya tidak tahu.Cari contoh huruf pallawa di blog sebelah siapa tau dia punya fotonya.Atau dia punya foto prasasti yupa tersebut.

Prasasti tersebut di buat oleh penguasa kerajaan Kutai bernama raja Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia asli. Kakeknya, Kudungga,masih menggunakan nama asli Nusantara.

2. Kerajaan Tarumanegara akhir abad ke 5

Menurut catatan sejarah dalam berbagai prasasti, Kerajaan Tarumanegara berdiri di Jawa Barat pada akhir abad ke-5. Wilayah Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat, tepatnya darisekitarProvinsi Banten – Jakarta sampai Cirebon.

3. Kerajaan Holing

Suatu berita dari Cina pada masa dinasti Tang menyebutkan bahwa di Jawa ada suatukerajaan yang bernama Holing atau Kaling, tepatnya di daerah Jawa Tengah dekat Jeparasekarang. Kerajaan ini menghasilkan penyu, emas, perak, cula, gading, dan orang orangnya pandai membuat minuman dari kelapa.

Berita ini disampaikan oleh Musafir asal negeri cina yang bernama I-Tsing. Iamengatakan bahwa pada tahun 664, pendeta Hwining dan pembantunya yang bernama Yunki pergi ke Kerajaan Holing untuk mempelajari agama Buddha. Ia juga menerjemahkan kitab suci agamaBuddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Cina dibantu pendeta Janabhadra dari Holing.Kitab terjemahan Hwining tersebut adalah bagian terakhir dari kitab Varinirvana yang mengisahkan tentang pembukaan jenazah Sang Buddha.

Kerajaan Holing diperintah oleh seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima dia mulai berkuasa sejak tahunb674 masehi .Ia memerintah dengan keras dan adil.Dia menghendaki agar kejujuran dijunjung tinggi.Bahkan putranya kesayangannya sendiri dihukum potong kaki karena dituduh mencuri.

Ibu Kota Kerajaan Holing dikelilingi oleh pagar kayu dan berfungsi juga sebagai benteng pertahanan jika ada serangan musuh dari luar. Sang Ratu Sima hidup dalam istana yang bertingkat, atapnya dibuat dari daun rumbia. Singgasananya terbuat dari gading.

4. Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan tertua di Jawa Timur. Berdiri sekitar tahun 760 Masehi. Keberadaan kerajaan Kanjuruhan dapat diketahui dari prasasti Dinoyo yang ditemukan di desa Dinoyo, barat laut Malang. Isi prasasti itu menceritakan tentang kisah pendirian sebuah bangunan suci untuk pemujaan Dewa Agastya.

Pendirinya adalah maha Raja Gajayana, putra Dewasimha. Raja gajayana mempunyai putri bernama Uttejana. Prasasti Dinoyo ditulis dengan huruf Jawa Kuno dan menggunakan bahasa Sanskerta. Bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti Diyono sekarang dikenal sebagai candi Badut.Kenapa namanya candi badut mungkin karena bentuk atau relief yang terukir di dalam candi terkesan lucu.

5. Kerajaan Melayu

Salah satu kerajaan tertua di pulau Sumatra adalah kerajaan Melayu. Menurut berita Musafir cina Cina, ketika I-Tsing akan pergi ke India, selain singgah di Jawa ia juga mampir di Sumatra. Pelabuhan yang dia singgahi adalah pelabuhan di Kerajaan Melayu. Namun, ketika pada tahun 692 ia pulang dari India dan singgah kembali di Sumatra, Kerajaan Melayu telah ditaklukkan oleh Sriwijaya.

Berita lain dari Cina menyatakan bahwa pada tahun 644 masehi datang utusan dari negeri Mo-lo-yeu ke Cina untuk membawa hasil bumi sebagai persembahan dan perkenalan. Bukti lain keberadaan Kerajaan Melayu adalah tulisan yang ada pada kitab Negarakertagama dan Pararaton yang menyebutkan bahwa Raja Kertanegara dari Singasari mengirim tentaranya ke Melayu dalam Ekspedisi Melayu untuk mempererat persahabatan antara Singasari dan Melayu.

Hal tersebut bertujuan untuk menghadapi ancaman dari Cina yang saat itu dipimpin Kubhilai Khan. Dalam ekspedisi itu Raja Kertanegara mempersembahkan arca Buddha Amogapasa yang kemudian ditempatkan di Dharmasraya.

6. Kerajaan Tulangbawang

Musafir I-Tsing dalam beritanya juga mengatakan ada sebuah kerajaan bernama To-lang-po-hwang Atau dalam bahasa Indonesia Tulangbawang. Tidak ditemukan adanya bukti-bukti lain yang mendukung mengenai kerajaan ini, namun diyakini bahwa kerajaan Tulangbawang terletak di daerah provinsi Lampung. Keberadaan kerajaan ini terdengar pada tahun 700 Masehi . Keturunan masyarakat kerajaan ini adalah orang-orang suku Lampung yang menempati daerah sekitar aliran Sungai Tulangbawang.

7. Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha yang berdiri di Sumatra pada abad ke-7 masehi . Pendirinya adalah Dapunta Hyang. Kerajaan ini pernah menjadi kerajaan maritim terbesar di kepulauan Nusantara, bahkan mendapat sebutan Kerajaan Nasional I sebab pengaruh kekuasaannya mencakup hampir seluruh Indonesia dan negara-negara di sekitarnya.

Letaknya sangat strategis. Wilayahnya meliputi tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan India – Cina pada saat itu. Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan Semenanjung Malaka Juga menjadi badian dari kerajaan Sriwijaya.

8. Kerajaan Mataram Kuno 717 Masehi

Pada abad ke-8 masehi di pedalaman Jawa Tengah berdiri Kerajaan Mataram Hindu. Yang di dirikan oleh Raja Sanjaya. Munculnya Kerajaan Mataram diterangkan dalam Carita Parahyangan. Cerita ini mengisahkan tentang sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Galuh. Rajanya bernama Sanna atau Sena. Suatu ketika, ia diserang oleh saudaranya yang ingin merebut tahta dari tangannya. Raja Sanna meninggal dalam perebutan kekuasaan tersebut.

Sementara saudara perempuannya putrid Sannaha, bersama keluarga raja yang lainnya berhasil melarikan diri ke lereng Gunung Merapi. Anak Sannaha, Sanjaya, di kemudian hari mendirikan Kerajaan Mataram dengan ibu kota Medang ri Poh Pitu. Tepatnya pada tahun 717 Masehi

Contoh 14 kerajaan hindu budha ini terdiri dari 2 halaman.Untuk melanjutkan membaca silahkan ada share tulisan ini ke facebook kemudian  klik angka 2 yang ada di bawah tombol facebook dan silahkan anda lanjutkan kembali membaca no 9 sampai 14 di sertai dengan rangkuman daftar 14 kerajaan hindu budha di indonesia.

.
9. Kerajaan Medang Mataram

Pada masa pemerintahan Raja Wawa ibu kota kerajaan Mataram sempat dipindahkan ke Medang pada tahun 925 Masehi , tepatnya di sekitar daerah Purwodadi, Semarang. Kerajaan Mataram pada waktu itu dikenal dengan sebutan Medang Kamulan, seperti tercantum dalam prasasti Canggal yang menyebut kata-kata Medang i bhumi Mataram.

Raja Wawa kemudian digantikan oleh Mpu Sindok yang merupakan menantunya. Raja Mpu Sindok memindahkan seluruh Kerajaan Medang ke Jawa Timur dan menyebut kerajaannya dengan nama Medang Mataram. Ibu kota kerajaan ini terletak di daerah Watan Mas, sekitar muara Sungai Brantas.

10. Kerajaan Kediri

Pembagian Kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala atau Kahuripan dan Panjalu yang ada di Kediri dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya yang berangka tahun 1289 Masehi .juga tercatat dalam kitab Negarakertagama tahun 1365 Masehi , dan kitab Calon Arang 1540 Masehi .

Pembagian kerajaan menjadi dua ini terjadi setelah Raja Airlangga wafat, Terjadi perebutan kekuasaan antara kedua bersaudara yang sama sama merasa berhak menjadi pewaris tahta raja Airlangga. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan 1042 – 1052 Masehi dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.

11. Kerajaan Singasari

Nama singasari tidak akan lepas dari nama pedirinya yaitu ken Arok .Di kisahkan Setelah ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya, Ia mendirikan Kerajaan Singasari dan berkuasa selama lima tahun, antara tahun 1222 sampai tahun 1227 Masehi . Ken Arok tewas dibunuh seorang pengalasan pada tahun 1227 atas perintah Anusapati.

Anusapati adalah anak Tunggul Ametung dan Ken Dedes yang berarti dia adalah anak tiri Ken Arok. Ken Arok lalu didharmakan di Kagenengan dalam bangunan suci agama Syiwa dan Buddha. Adapun Anusapati kemudian memerintah Singasari selama 21 tahun antara tahun 1224 sampai 1248 masehi
.
12. Kerajaan Majapahit

Ketika Kerajaan Singasari di kuasai oleh Jayakatwang, Raden Wijaya menantu dari Kertanegara lari ke pulau Madura. Atas bantuan Arya Wiraraja, ia diterima kembali dengan baik oleh Jayakatwang dan diberi sebidang tanah di Tarik daerah Mojokerto sekarang .

Pada saat tentara Mongol Kublai Khan menyerbu kerajaan Singasari, Raden Wijaya berpura-pura membantu menyerang Raja Jayakatwang. Namun, setelah Jayakatwang dibunuh, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Kubilai khan dan berhasil mengusirnya. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pad tahun 1293masehi dan menobatkan dirinya menjadi Raja dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana.

13. Kerajaan Bali

Menurut prasasti Blanjong yang berangka tahun 914 masehi , Raja kerajaan Bali pertama adalah Khesari Warmadewa. Istananya terletak di Singhadwalawa. Raja berikutnya adalah Sang Ratu Sri Ugrasena. Ia memerintah mulai tahun 915 dan berakhir 942 M. Istananya di Singhamandawa. Masa pemerintahannya sezaman dengan Mpu Sindok di Jawa Timur.

Ratu Sri Ugrasena meninggalkan Sembilan buah prasasti, salah satu di antaranya adalah prasasti Bobahan I. Setelah wafat, Sang Ratu Sri Ugrasena dicandikan di Air Mandatu dan digantikan oleh raja-raja yang memakai gelar Warmadewa atau yang lebih di kenal dengan dinasti Warmadewa.

14. Kerajaan Sunda

Menurut catatan naskah kuno yang ditemukan di Jawa Barat, setelah Tarumanegara runtuh, berulang kali terjadi perpindahan pusat kerajaan Hindu. Secara berturut-turut,pusat-pusat kerajaan itu adalah Galuh, Prahajyan Sunda, Kawali, dan Pakuan Pajajaran.

Itulah dia kerajaan hindu Budha di Indonesia menurut buku sejarah yang saya pelajari waktu SMA.Ternyata tidak susahkan mempelajari sejarah kerajaan hindu budha di nusantara.Untuk lebih jelasnya akan saya ringkas kembali pelajaran yang telah kita pelajari di atas.

Berikut adalah daftar 13 kerajaan hindu budha di Indonesia:
  1. Kerajaan Kutai
  2. Kerajaan Tarumanegara
  3. Kerajaan Holing
  4. Kerajaan Melayu
  5. Kerajaan Tulangbawang
  6. Kerajaan Sriwijaya
  7. Kerajaan Kanjuruhan
  8. Kerajaan Mataram Kuno
  9. Kerajaan Kediri
  10. Kerajaan Singasari
  11. Kerajaan Majapahit
  12. Kerajaan Bali
  13. Kerajaan Sunda
Sumber Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar